Penggunaan Augmented Reality (AR) untuk pelatihan militer atau medis - Teknooke

Penggunaan Augmented Reality (AR) untuk pelatihan militer atau medis

Augmented Reality (AR) untuk pelatihan militer atau medis – Teknologi Augmented Reality (AR) pada saat ini sudah semakin banyak sekali diterapkan untuk berbagai macam kebutuhan, mulai dari sebagai media pemasaran bahkan sampai untuk membantu pekerjaan manusia agar bisa jadi lebih mudah lagi.

Apa yang dimaksud dengan AR Augmented Reality?

AR (augmented reality), merupakan sebuah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan maupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu akan memproyeksikan benda-benda maya tersebut dengan secara realitas dalam waktu yang nyata.

Teknologi yang mampu untuk membuat dunia visual ini telah hadir ke dunia nyata yang mempunyai berbagai macam manfaat yang sangat besar untuk membantu manusia di dalam bidang apapun, termasuk juga di dalam bidang militer.

Penggunaan Augmented Reality (AR) untuk pelatihan militer

1. Taktis Augmented Reality (TAR)

TAR ini memang terlihat seperti kacamata penglihatan malam (NVG), tetapi ini mempunyai lebih banyak fungsi. TAR ini bisa untuk menunjukkan lokasi persis seorang prajurit, dan juga posisi dari pasukan sekutu dan juga musuh.

Sistem ini biasanya dipasang di helm dengan cara yang sama dengan kacamata dan juga bisa beroperasi pada siang dan juga malam hari. Jadi, Dengan menggunakan TAR ini para prajurit tidak perlu untuk melihat ke bawah lagi pada setiap kali memeriksa lokasi GPS.

Selain dari fitur fitur itu, layarnya bisa untuk dibagi menjadi dua sehingga bisa untuk melihat ke mana saja senjata mengarah dan juga pemandangan dari kamera depan yang dipasang di helm.

2. HUD 3.0: Tampilan AR yang dipasang di helm

HUD 3.0 ini mempunyai fitur fitur seperti Peningkatan penargetan, peningkatan navigasi, dan pelatihan virtual until tentara Angkatan Darat.

Ada juga versi HUD 1.0, yang sering juga disebut sebut sebagai Enhanced Night Vision Goggles – Binocular (ENVG-B). Perangkat AR yang satu ini akan memberikan para tentara pemandangan malam yang cukup lebih baik dan juga memberikan lebih informasi taktis yang berupa lokasi unit musuh maupun sekutu, dan yang lainnya.

Selain itu, alat satu ini mempunyai reticle penargetan yang terhubung dengan secara nirkabel ke dalam senapan dan akan menunjukkan ke mana saja seorang prajurit akan membidik.

3. Lingkungan pelatihan buatan

Pada saat berada pada jantung zona perang di mana tembakan berada di sekitar, pastinya sangat sulit untuk tetap tenang dan juga mengambil keputusan yang memang tepat. Inilah mengapa banyak sekali tentara tentara yang mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) pada saat ini.

Dengan menghabiskan waktu di barak dan juga memerhatikan gambaran gambaran taktis dari karton 2D saja tidak akan bisa untuk mempersiapkan dengan matang prajurit sepenuhnya untuk tindakan nyata.

Nah, Lingkungan pelatihan buatan ini, yaitu sistem augmented reality yang seharusnya bisa untuk membantu melatih para tentara dengan caranya yang lebih imersif lagi, menempatkan mereka di dalam lingkungan operasional yang akan lebih menekankan fisik dan juga mental.

4. Kendaraan tempur CV90

CV90 ini merupakan sebuah kendaraan tempur yang bisa utuk menampung sampai delapan pasukan. Tapi tujuan dari BAE ini yaitu menjadikan mesin yang tangguh menjadi sebuah “kotak kaca” bagi mereka yang berada di dalamnya.

Dengan cara menggunakan semua data data data yang dari sensor eksternal ini, sangat dimungkinkan sekali untuk bisa memproses gambarnya sampai dengan 360 derajat dengan secara real time dan juga akan membuat kendaraan perangnya menjadi transparan bagi seseorang operator keren bukan.

Headset AR ini bisa untuk melakukan itu dan juga melapisi informasi pertempuran untuk kesadaran yang lebih baik lagi. Dan, penembak bisa untuk mengoperasikan turret tanpa akan terlihat pada bagian atas tank sehingga akan mempertaruhkan nyawanya.

Penggunaan Augmented Reality (AR) untuk medis

1. Penggunaan Augmented Reality dan Virtual Reality digunakan untuk pasien yang menderita Autisme.

Bagi pasien yang menderita Autisme dengan hadirnya teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality ini bisa untuk membantu dalam menjelajahi dan juga mengenal dunia. Selain dari itu, ini juga bisa untuk membantu penderita autisme untuk bisa lebih mengenal lagi minat yang ada di dalam dirinya.

2. Augmented Reality dan Virtual Reality juga bisa untuk digunakan para penderita Alzamaheir untuk bisa mengembalikan kembali memori yang penting dalam hidup yang sudah hilang.

3. Penggunaan teknologi Augmented Reality dan juga Virtual Reality ini juga mempunyai sebuah peranan yang sangat penting sekali dalam memberikan pendidikan apalagi pada bidang kesehatan, seperti bisa untuk membantu simulasi operasi yang rumit dan juga bisa untuk membantu para mahasiswa untuk bisa menjalankan praktikum dengan secara virtual.

4. Penggunaan teknologi Augmented Reality di bidang medis selanjutnya yaitu saat dilakukannya pemeriksaan sebelum dilakukannya operasi, yakni sepeti CT Scan ataupun MRI. Teknologi Augmented Reality ini bisa untuk memberikan gambaran gambaran kepada para seorang ahli bedah untuk bisa mengenal lebih detail lagi mengenai anatomi dari seorang pasien.

Nah, itulah tadi artikel mengenai penggunaan Augmented Reality (AR) untuk pelatihan militer atau medis. Teknologi pada saat ini semakin menunjukkan fungsinya dalam efisiensi untuk berbagai macam sektor.

You May Also Like